Sabtu, 29 November 2008

Small report for Mr Romelan and Mr Edi.........

This could be acknowledged as a report. But don't misjudge that this report was not meant to ruin someone, but as the warning so that we do not exceed the limit in carrying out the task. Mr Romelan, Mr Edi, there was a friend of the facilitator MBS that checked the "buku induk" and caused the headmaster who was checked to was offended. And.... the headmaster (possibly could) to was not sympathetic to MBS application efforts in Kebumen. To that was other, please could control himself.

Kebijakan yang Keliru

Ada beberapa sekolah yang menetapkan kebijakan yang menurut saya keliru. Kebijakan itu misalnya menahan rapor siswa karena siswa belum memenuhi kewajibannya (misal; membayar iuran tertentu atau belum lunas). Cara ini dipandang efektif untuk menekan siswa (lebih tepat orang tua siswa) agar secepatnya memenuhi kewajibannya. Pendapat ini menurut saya memang efektif tetapi tidak manusiawi. Kalau kita mau cermat sebenarnya ada dua hal yang berbeda diantara keduanya.
Pada satu sisi, sekolah wajib memberikan laporan hasil perkembangan siswa kepada wali siswa dengan memberikan rapor. disisi lain orang tua siswa berkewajiban memenuhi kewajibannya terhadap sekolah. Kewajiban sekolah tentu saja tetap harus dilakukan (rapor tetap harus diberikan kepada siswa) meskipun siswa belum memenuhi kewajibannya. Cara-cara ini analog dengan tindakan penculik yang meminta tebusan atas korbannya.
Saya yakin, dan saya telah mencoba cara lain dan ternyata lebih manusiawi, bersahabat, dan yang lebih penting ternyata efektif. Cara yang saya lakukan adalah dengan meminta wali siswa mengemukakan mengapa dia belum bisa memenuhi kewajibannya dan kemudian membuat kesepakatan pembayaran/pemenuhan kewajiban dengan tetap pihak sekolah menyerahkan rapor siswa. Cara ini telah membuat wali siswa merasa dihargai dan dimanusiakan. Selain itu mereka akan menilai bahwa sekolah telah melakukan keputusan yang "beradab dan berbudaya".
Keterlambatan memenuhi kewajiban (membayar) jangan selalu dipandang sebagai bentuk pembangkangan atau sikap tidak peduli. Mungkin saja ketidakmampuan/keterlambatan menuhi kewajiban tersebut karena keadaan yang memaksa (misalnya kesulitan ekonomi). Maka saya mengajak semua teman-teman guru untuk tidak melakukan pembenaran atas kesalahan orang lain. Salam.....

Do not exceeted the limit......

All of us must agree if in carrying out the task monitoring MBS always held firm principles of ethics. Our task "only" saw, recorded, motivated and built. And the scope of our task of covering matters that were connected with "tiga pilar" MBS." Was really unethical if we afterwards carried out the inspection of other matters that outside "three pillars". We only saw; RIPS/RKS, RPP as well as his implementation, the classroom situation, and administration of PSM. If there is one that is other was that still was connected with socialisation material of MBS. And then we motivated so that friend's in the school believe in that MBS not something that could not be applied in the school despite with very limited facilities.
Don't exceeded the limit....... all always had his limits.

It is hoped.

Selasa, 25 November 2008

MBS jangan jadi CDS lho......!!!

Kejadian sepuluh tahun yang lalu kini mulai terasa melanda dunia kembali, terutama dibidang ekonomi. Mudah-mudahan krisis global yang kini mulai terasa imbasnya di negeri tercinta ini (tengok bursa valas) tidak akan menjadi 'agenda' sepuluh tahunan.
Saya bukan hendak membicarakan krisis ekonomi dalam tulisan ini. Tapi tidak salah kan... kalau saya akan mencoba melihat kemungkinan adanya benang merah yang dapat ditarik dari peristiwa krisis global ini dengan dunia pendidikan. Kalau menurut Anda tak ada hubungannya ya nggak apa-apa, tulis saja komentar Anda pada blog ini setelah selesai membaca habis tulisan ini. Gampang 'kan??.......yeee...
Begini, kita tahu bahwa krisis ini berawal dari virus cassano, maksud saya gara-gara ulah Cassano. Anda tentu tahu siapa yang saya maksud. Dia itu Joseph J Cassano. Paling tidak menurut banyak ekonom dunia dialah salah satu penyebab krisis global ini terjadi.
Siapa dia? Nah....ini dia!! Ya dia itulah sang pencipta Credit Default Swaps (CDS). Secara teoritis dia tahu benar bahwa bank-bank di Eropa sana banyak kelebihan fulus atau dana, sementara pada sisi lain perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat lagi pada sakit sehingga memerlukan suntikan dana segar. Alkisah dengan kecerdasannya Cassano mencoba menjembatani dua kutub kepentingan tersebut dengan CDS ciptaannya.
Tapi apa yang terjadi??? Ternyata CDS yang merupakan kreasi Cassano tidak dapat dijalankan dengan mulus seperti konsepnya. Banyak orang akhirnya menyebut CDS sebagai pepesan kosong belaka. Ternyata pada penerapannya CDS Cassano telah terbukti menjadi penyebab macetnya lebih dari 500 miliar dolar AS (uuuuuuhhhh....akeh banget!!!!). Tak ayal lagi gegerlah bank-bank di Eopa dan perusahaan-perusahaan di AS yang berdampak pada lahirnya krisis ekonomi global.
Nah.........sekarang lalu apa hubungannya dengan MBS? Jawabnya...., apalagi kalau bukan berarti bahwa MBS jangan seperti CDS yang dibilang banyak orang seperti pepesan kosong???. Bagaimana jalan ceritanya, renungi saja hasil monitoring kita kemarin. Banyak kita temui hal-hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi di 'lapangan'. Apa misalnya? Ya banyaklah.....renungi saja (misalnya ya pepesan kosong itu) Atau kalau perlu sesekali kita ketemuan dan diskusi di Resto Maniiiiing.....?? (Pak Edi mungkin kersa ngebosi, he,he,he....).
Saya sebenarnya hanya ingin mengatakan: "Untuk mengerti dan memahami MBS itu tidak terlalu sulit. Menerapkan MBS pun tidak sulit. Yang sulit itu membangun kemauan untuk memulai menerapkan MBS". Yo po ora Pak Bandi....???? "Iyo..." jawab Pak Salido mencoba melegakan perasaan kita semua, he,he,he,...........
Atau lebih tegasnya "Jangan sampai guru-guru jadi Cassano MBS" maksud saya setelah menguasai teorinya tak bisa menerapkannya.......................Maaf, maaaf banget, kepada semuanya ini hanya saya maksudkan sebagai autoritic. Yezzzz....selamat berjuang.

Senin, 24 November 2008

Makan-makan Obat Dongkol

Pada tanggal 20 November 2008 beberapa dari fast MBS dikumpulkan dalam rangka menyiapkan tugas mengikuti pameran MBS di Semarang. dengan gerak cepat temen-teman kami menyiapkan apa-apa yang perlu dan patut disajikan. Pak N.A. dan Pak Salimun segera melakukan koordinasi dengan beberapa teman (Joko Suwarno, Kresni, Yanti, Ribudiyanto, Chudori, Yani, Hasto dan Ari Karyani juga tak ketinggalan itu lho 'Si manis Guru Teladan 1 Nasional' Sri Suprihatiningsih juga hadir sepakat bagi-bagi tugas. Mulai tanggal 21 - 23 kami bahu-membahu menyiapkan segalanya demi nama baik Kab. Kebumen (Bu Yanti bahkan sampai jatuh sakit........semoga cepat sembuh ya Bu?!). Bahkan Pak Edi (Kasi Kurikulum) mengingatkan bahwa jangan bikin malu karena sangat mungkin Bu Wagub (mantan Bupati Kebumen) bakal rawuh berkunjung di stand MBS kab. Kebumen. Sangat mungkin!!!!!!!!
Persiapan sudah dianggap matang (maklum meski kami belum puas) kami sepakat menentukan jam keberangkatan hari Senin pukul 09.00 kumpul di kantor dinas kabupaten. Semua sudah siap, sangu-sangu sudah dibungkus, bahkan sangu duwit pun sudah dimasukkan dompet rapat-rapat takut ilang karena dapat dari ngutang.....he,he,he, aja nesu ya Pak/Bu...... Pokoknya semua sudah tinggal grreeeeennngggg........... pedal gas diinjak maka cuuuuuuusssssss perjalanan yang mengasyikkan akan segera dinikmati.............bahkan Pak Suko (sopir dinas) sudah markir mobil di depan pintu ruang Seksi kurikulum tempat barang-barang yang akan dipamerkan disimpan.
Eeeeee..........setelah kami bekerja keras (bahkan menerobos hujan yang turun seharian) tiba-tiba terdengar "petir" menyambar..........bleeeddduuaaaaaaaggghhhhh..... Aaaaaaaaakkhh... semua teman terkejut. Tapi Alhamdulillah....tak ada yang jadi korban. Semua selamat, bahkan luka pun kami tak ada. Petir itu adalah berita tentang PENGUNDURAN waktu pelaksanaan dalam batas waktu yang tak dapat ditentukan.
Pak Romelan dan Pak Edi meminta kami semua kumpul........maaf, maaf, kita nggak jadi berangkat hari ini. Ada surat pengunduran. Mau apa lagi???????? Pak Edi dengan gayanya yang khas berseru: "Sekarang kita makan-makan di Resto Maniiiiiiing.......... saya sudah telepon kita omong-omong di sana....."
Kami semua menangkap empati Pak Romelan dan Pak Edi pada kami semua, matur nuwun Pak Romelan....... matur nuwun Pak Edi........ Sayang waktu hidangan disajikan Pak Romelan tak berada diantara kami karena harus melayani tamu di kantor.
Semua ada hikmahnya.....(begitu kan Pak Haji Salimun??). Kita jadikan ini sebagai pembelajaran hidup, tak semua yang kita inginkan selalu bisa terwujud. Aakh.....bayangan jalan-jalan di Simpang Lima dan mampir Gramedia pupus sudah. Tak apa......masih ada waktu.

Rabu, 05 November 2008

Apa kabar MBS di Kebumen?

Cukup besar biaya telah dikucurkan dalam rangka "meng-MBS-kan" sekolah dasar di Kabupaten Kebumen. Anda tahu berapa besar biaya yang dikucurkan untuk sosialisasi MBS di Kabupaten Kebumen? Ouuu.....cukup fantastis!!! lebih dari "setengah M". Nggak percaya?? Tanya saja pada rumput yang bergoyang. lalu duit siapa sebanyak itu? duit siapa lagi kalau bukan duit rakyat. Nggak percaya??? ...........tanya saja pada rumput yang bergoyang.

Links