Rabu, 25 Februari 2009

Dinamika Upaya Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Melalui Penataan Manajemen

Meskipun hasil UASBN jenjang sekolah dasar Kabupaten Kebumen menempati peringkat 32 dari 38 rayon, tidak berarti bahwa di kebumen tidak pernah ada upaya memperbaiki atau meningkatkan mutu lulusan. Sementara ini diyakini banyak orang bahwa satu-satunya parameter sebagai ukuran keberhasilan sebuah sekolh adalah tingkat lulusan berdasarkan perolehan nilai debanding sekolah-sekolah lain.
Agar tidak terjadi salah faham sesama praktisi atau pemerhati pendidikan, kiranya saya merasa perlu menyajikan sedikit informasi tentang upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) kabupaten Kebumen sejak tahun 2002. Informasi ini tentu tidak mewakili siapa pun kecuali sebagai sebuah catatan pribadi yang kebetulan terlibat langsung dalam kegiatan ini.
1. Tahun 2002 Dinas P dan K (pada waktu itu) membentuk 12 SD rintisan MBS bekerja sama dengan Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah.Enam sekolah berada di Kecamatan Kebumen dan 6 sekolah lainnya berada di Kecamatan Gombong.
2. Tahun 2003 Dinas P dan K Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan MBE membina 12 sekolah dasar MBS yang tersebar di Kecamatan Gombong dan Kecamatan Ambal. Pada tahun yang sama bekerja sama dengan Kartika Soekarno Foundation (KSF) membina 16 sekolah MBS yang berada di Kecamatan Pejagoan dan Kecamatan Prembun.
3. Tahun 2005 membina 21 sekolah bekerja sama dengan Plan Indonesia
4. Tahun 2006 menyelenggarakan pelatihan MBS terhadap 137 SD Inti se Kabupaten Kebumen dengan peserta terdiri atas kepala sekolah, seorang guru, dan seorang ketua atau pengurus komite sekolah.
5. Tahun 2007 menyelenggarakan pelatihan MBS terhadap 205 SD Imbas.
6. Tahun 2008 menyelenggarakan pelatihan yang sama terhadap sejumlah 430 SD Imbas
Upaya tersebut mungkin memang belum cukup karena manusia memang tidak boleh berhenti berupaya sebelum ajal menjemput. Tetapi tidah benar jika dikatakan bahwa Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tidak melakukan upaya-upaya peningkatan mutu pada jenjang sekolah dasar.
Bagaimana tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan adalah bagian yang tidak boleh dilupakan kita semua. Amin, semoga lebih baik.

Tidak ada komentar:

Links